Turun ke Laut Bersama TNI AL,Warga Perjuangkan Hak Laut yang Terhalang

Tanjung Pasir–Banten, Selasa, 22 Januari 2025 – Sebuah gerakan solidaritas besar digelar hari ini di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Banten. Ratusan warga bersama TNI AL turun ke laut untuk melakukan pembongkaran pemagaran laut yang dinilai merampas akses masyarakat terhadap wilayah pesisir yang seharusnya menjadi hak bersama.
Kegiatan ini merupakan respons atas permasalahan yang telah lama terjadi di kawasan ini, di mana pemagaran laut oleh pihak tertentu telah mengganggu ekosistem laut, menghambat aktivitas nelayan, dan membatasi masyarakat pesisir dari akses ruang hidup yang menjadi tumpuan penghidupan mereka.
Konteks Perjuangan
Masalah pemagaran laut di Teluk Naga tidak hanya mengancam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pesisir tetapi juga ekosistem laut. Pemagaran ilegal telah menutup akses bagi nelayan lokal untuk melaut, mengurangi produktivitas ekonomi, dan menghilangkan ruang publik yang menjadi bagian dari identitas masyarakat pesisir.
Peran LBH AAIR-MA
Dalam aksi ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) AAIR-MA turut memberikan dukungan penuh sebagai bagian dari komitmen mereka dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil. LBH AAIR-MA tidak hanya mendampingi masyarakat secara hukum, tetapi juga menunjukkan solidaritas nyata dengan mendirikan dapur umum di lokasi kegiatan.
Selama 10 hari ke depan, dapur umum ini akan menyediakan 400 kotak makanan setiap hari untuk mendukung kebutuhan logistik TNI AL, masyarakat pesisir, dan pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam perjuangan ini. Inisiatif ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara lembaga bantuan hukum, aparat, dan masyarakat demi tujuan bersama.
Kutipan Narasumber
Salah satu tokoh masyarakat, H. Basri, menyatakan, “Hari ini adalah momen penting bagi kita semua untuk menunjukkan bahwa hak-hak masyarakat kecil tidak bisa diabaikan. Laut adalah milik kita bersama, bukan milik segelintir pihak yang serakah.”
Komandan TNI AL Wilayah Banten juga menyampaikan, “Kami hadir untuk memastikan bahwa keadilan bagi masyarakat pesisir ditegakkan dan bahwa wilayah laut ini dikembalikan kepada fungsinya sebagai sumber daya bersama.”
Perwakilan dari LBH AAIR-MA menambahkan, “Kami percaya bahwa perjuangan ini harus didukung dari segala sisi, baik secara hukum maupun kebutuhan logistik. Dapur umum ini adalah simbol solidaritas kami, memastikan semua pihak yang terlibat tetap kuat dalam menyelesaikan misi mulia ini.”
Harapan dan Seruan Solidaritas
Aksi ini diharapkan menjadi awal dari perubahan besar dalam pengelolaan kawasan pesisir, khususnya di Teluk Naga. Panitia penyelenggara bersama LBH AAIR-MA menyerukan kepada seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun komunitas peduli lingkungan, untuk terus mengawal upaya ini hingga tuntas.
“Kehadiran kita di sini adalah wujud nyata bahwa kita bersatu untuk memperjuangkan hak-hak yang telah dirampas. Bersama-sama, kita wujudkan cita-cita untuk lingkungan yang adil, lestari, dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” tambah salah satu panitia.
Aksi hari ini menjadi langkah awal menuju keadilan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.
(Ts)